Powered By Blogger

Rabu, 24 April 2013

Name Sevice


Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
  • Nama resource (untuk pemanggilan),
  • Alamat (lokasi resource tsb),
  • Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:

          –        URL untuk mengakses suatu halaman web.
          –        Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.



Name Resolution, Binding, Attributes
􀂊 Name resolution:
– Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
􀂊 Binding:
– Asosiasi antara nama & obyek.
– Biasanya nama diikat (bound) ke attributes dr suatu obyek.
􀂊 Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi
􀂊 Attribute: nilai suatu object property.
Penguraian Naming Domains untuk mengakses resource dari URL


Tujuan Penamaan

1. Identifikasi
Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
2. Memungkinkan terjadinya sharing
Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai (tidak harus nama yang sama).
3. Memungkinkan location independence:
Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian dari nama resource tsb.
4. Memberikan kemampuan keamanan (security)
Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak. Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu, karena sulit sekali menebak nama tsb.

Jenis Nama

1. User names:
– Dibuat oleh pemakai (user).
– Merujuk pada suatu obyek atau layanan.
– Terdiri dari strings of characters.
– Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.

2. System names:
– Terdiri dari bit string.
– Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.
– Lebih compact dari user names, sehingga dapat dibandingkan dengan lebih efisien.

 Struktur Nama
1. Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
– Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
– Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
– Tidak membawa informasi lain -> pure names.
– Sangat berguna & banyak digunakan karena:
• Location & application independent, sehingga tidak menjadi masalah bagi mobilitas obyek.
• Seragam, fixed size.
• Compact: mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak.

2. Partitioned Names (PN)
– Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis.
– Contoh: telaga.cs.ui.ac.id, /cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
– Membawa informasi -> impure names.
– Biasanya tidak secara unik mengidentifikasikan obyek, beberapa nama bisa dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).

3. Descriptive names (DN)
– Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
– Membawa informasi -> inpure names.
– DN adalah superset dari PN.
– E.g. OSI X.500 directory service.
• Directory Information Tree (DIT) X.500 name tree
• Directory Information Base (DIB):
The entire directory structure, including the data associated with the nodes.







Rabu, 10 April 2013

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI


Pengertian Sistem Operasi Terdistribusi

Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:

– file system
– name space
– Waktu pengolahan
– Keamanan
– Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
Sistem Operasi Jaringan Versus Sistem Operasi Terdistribusi
Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan pada beberapa buah mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi terlihat bagi user sebagai satu buah komputer single. Contoh dari sistem seperti ini adalah Amoeba.
Sistem operasi terdistribusi berbeda dengan sistem operasi jaringan. Untuk dapat membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tiap komputer memiliki sistem operasi sendiri
b. Tiap personal komputer memiliki sistem file sendiri, di mana data-data disimpan
c. Sistem operasi tiap komputer dapat berbeda-beda atau heterogen
d. Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain yang terhubung, dan harus mengakses, biasanya menggunakan remote login (telnet)
e. File system dapat digunakan dengan dukungan NFS


Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi


Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak sistem dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalam sharing resource, waktu komputasi dan komunikasi.


1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam proses-proses komputasi, atau misal dalam mengakses data, tetapi pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.

2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor-prosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan baik pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya.

3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah satu hardware yang mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan atau mati.

4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi biasanya berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini biasanya digunakan user untuk proses networking. Uses dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antara titik baik secara LAN maupun WAN.

Hardware Sistem Operasi Terdistribusi

        Sistem operasi terdistribusi, yang saat ini akan dibahas sebagai titik tolak adalah Amoeba, yang saat ini banyak digunakan sebagai salah satu implementasi dari sistem operasi terdistribusi itu sendiri. Sistem Amoeba ini tumbuh dari bawah hingga akhirnya tumbuh menjadi sistem operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi pada umumnya memerlukan hardware secara spesifik. Komponen utama dalam sistem ini adalah : workstation, LAN, gateway, dan processor pool, seperti yang diilustrasikan pada gambar di atas. Workstation atau komputer personal mengeksekusi proses yang memerlukan interaksi dari user seperti text editor atau manager berbasis window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik. Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari larikan disk. Gateway berfungsi untuk mengambil alih tugas untuk terhubung ke jaringan WAN.
        Prosesor pool mengambil alih semua proses yang lain. Tiap unit ini biasanya terdiri dari prosesor, memori lokal, dan koneksi jaringan. Tiap prosesor mengerjakan satu buah proses sampai prosesor yang tidak digunakan habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam antrian menunggu proses yang lain selesai.
        Inilah keunggulan sistem operasi terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati, maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi integritas sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik. Desain sistem ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor. Spesifikasi perangkat keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :
􀂃 File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
􀂃 Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
􀂃 Pool processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive

Referensi:

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi

2.vlsm.org,KomponenSistemOperasi,http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch05.html#c20501 
3. Wahyu Wijanarko, Sistem Operasi Terdistribusi, http://ilmukomputer.com/2006/08/20/sistem-operasi-terdistribusi/
4. naeili.staff,gunadarma.ac.id/sistem+operasi+terdistribusi
Sistem

5.(http://artofwong.wordpress.com/2011/05/08/sistem-operasi-terdistribusi/


Nama Anggota Kelompok :
2. Nick Alexander




Senin, 08 April 2013


Computer In Modern Life
Dampak Buruk Perkembangan Computer
Pada zaman sekarang ini perkembangan computer sudah sangat maju berbeda pada awal pertama kali computer diciptakan,pada zaman sekarang ini computer sudah bisa dimiliki oleh beberapa masyarakat dikarenakan banyak merk computer yang beredar dengan harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal dan teknologi yang sudah banyak membantu dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam perkantoran,bisnis,hiburan,perindustrian dll.Akan tetapi perkembangan computer di jaman modern ini tidaklah selalu bermanfaat dalam kehidupan manusia akan tetapi banyak dampak buruk pada penggunaan computer di jaman modern ini,tidak jarang seseorang mampu menghabiskan waktu berjam-jam di depan computer atau laptop dan tanpa disadari berbagai macam efek buruk yang di timbulkannya.
Sebagai atau computer yang cerdas dan bijak kita hendaknya harus pandai membagi waktu dan menjaga agar tidak terkena dampak buruk dari pemakaian computer yang terlalu lama,berikut dampak buruk yang sering terjadi.
1.      Dampak buruk yang yang sering terjadi adalah pada bagian mata,tugas yang menumpuk memaksa kita untuk mengerjakan pekerjaan di depan computer selama berjam-jam tanpa disadari hal tersebut telah membebani mata kita, karena perlu kalian tahu mata sangat sensitive terhadap  cahaya.Layar computer memunculkan berbagai macam warna dan warna ini membuat mata kita sangat terfokus pada layar dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

2.      Sifat malas karena terlalu sering bermain computer sekarang banyak dialami oleh remaja dikarenakan seringnya bermain computer  dan fasilitas yang disediakan,hal tersebut menyebabkan timbul rasa malas karena berubahnya bentuk pemikiran bahwa segala fasilitas dapat dilakukan dengan computer.


3.      Sifat negative yang muncul karena perkembangan computer yang sangat maju  dan internet yang sudah berkembang luas dan dapat digunakan siapa saja,hal ini dapat menimbulkan hal negative pada diri seseorang dengan niat mencelakai atau merugikan seseorang.Hal ini sangat tidak dibenarkan karena dapat membahayakan masyarakat banyak,dan sudah banyak pula undang-un dang yang mengatur kejahatan dibidang ini.


Itulah dampak buruk dari perkembangan computer di jaman modern,jadilah pengguna computer yang cerdas dan bija. Jadikan computer sebagai alat yang bernilai guna positive dan dapat mengguntungkan untuk diri sendiri dan orang banyak.




Referensi : penggunacerdas.blogspot.com
                  Live.viva.co.id